Bagikan
Sudah menjalankan bisnis dari lama, tapi, kok rasanya keuntungan bisnisnya tidak terlalu besar. ya? Suka merasa seperti ini ketika menjalankan bisnis? Eits, coba cek lagi cara kamu mengatur dana bisnis. Apakah sudah benar atau belum? Mana tahu, dana bisnismu ke campur dengan uang pribadi karena menaruhnya di rekening yang sama.
Atau, malah kamu jarang menghitung dana yang masuk dan keluar dari bisnismu? Soalnya dianggap ribet menghitungnya? Nah, biar tidak terulang kembali dan kamu bisa mendapatkan gambaran berapa besar keuntungan yang kamu peroleh ketika berbisnis, maka bisa mengatur dananya dengan melakukan beberapa cara. Apa saja? Simak yuk!
Supaya dapat mengoptimalkan cara mengatur dana bisnis, maka kamu bisa menerapkan rumus pendapatan. Gimana caranya? Dimulai dari:
Analisa produk, caranya yaitu dengan mencari tahu produk mana yang menjanjikan, mengecek tingkat daya saing, tren pasar terkini, dan sebagainya.
Aplikasikan SMART, terapkan metodologi SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound) dengan tujuan untuk memastikan target pasar yang terukur.
Buat target penjualan, pastikan membuat target penjualan secara periodik, misalnya per bulan, semester, atau per tahun supaya lebih mudah pantau bisnis.
Hitung laba kotor dan bersih, analisa keuntungan dengan menghitung laba bersih dan laba kotor dari setiap produk bisnis yang terjual.
Pantau dan evaluasi, lakukan pemantauan berkala terhadap pencapaian laba bisnis, realisasi target, performa penjualan bisnis. Tak lupa, lakukan evaluasi pada strategi pendapatan.
Cuma punya satu rekening saja untuk tabungan pribadi, bisnis, dan sebagainya. Wah, kamu harus membuat rekening baru lagi, nih. Soalnya, mencampurkan uang pribadi dengan dana bisnis malah hanya akan membuatmu bingung. Bisa saja nanti uang tersebut terpakai karena menganggap itu adalah uang pribadi.
Jadi, sebaiknya pisahkan rekening pribadimu dengan rekening bisnis, ya. Selain menghindari supaya dana bisnis tidak terpakai, melakukan pemisahan seperti ini akan memudahkanmu nantinya mengecek pelacakan arus kas dan ada transparansi. Kamu pun mendapatkan gambaran mengenai dana bisnismu.
Untuk memudahkan dalam mengatur dana bisnis, maka kamu perlu untuk menyusun budgeting secara berkala. Melakukan penyusunan budgeting seperti ini memungkinkanmu menetapkan pengeluaran dengan lebih terukur sekaligus dapat mengevaluasi bisnis selama beberapa bulan ke belakang.
Selain itu, menyusun budgeting ketika berbisnis juga berguna untuk meningkatkan efisiensi bisnis. Dengan melakukan evaluasi dan meninjau kembali anggaran di periode sebelumnya, maka kamu bisa mengidentifikasi post-post mana saja yang sebaiknya perlu dioptimalkan. Kamu juga bisa mengetahui strategi bisnis seperti apa yang perlu diterapkan untuk tahun berikutnya.
Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan supaya lebih mudah dalam mengatur keuangan bisnis. Untuk memudahkan penerapannya, kamu juga bisa mencoba strategi alokasi usaha dengan membeli barang di toko grosiran, jangan menerima utang dari customer, serta hindari utang membeli barang dagangan.
Tidak kalah penting, ketika berbisnis jangan sampai lupa mendaftar BPU (Bukan Penerima Upah) dari BPJS Ketenagakerjaan, ya. BPU (Bukan Penerima Upah) merupakan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan yang biasanya diperuntukkan untuk pekerja yang bekerja secara mandiri.
Misalnya, pemilik usaha, seniman, dokter, pengacara, freelancer. Serta, pekerja sektor informal seperti petani, sopir angkot, mitra ojol, pedagang, dan nelayan. BPU bermanfaat untuk membantu mengelola dan melindungi keuangan, kini dan masa depan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja mandiri.
Mau tahu cara daftar BPJS Ketenagakerjaan BPU? Cek di link ini, ya!
Tips Hidup Hemat untuk Simpan Uang Lebih Banyak
Selasa, 19 Nov 2024
Me Time untuk Pekerja Kantoran. Penting Gak Ya?
Rabu, 13 Nov 2024
Bekerja di Area Pertambangan? Ini Dia Tipsnya!
Senin, 11 Nov 2024
5 Tips Mudah untuk Menjaga Eksistensi Warung Sembako
Kamis, 31 Okt 2024